DEWWW!
Senin, 01 Agustus 2016
Rabu, 25 Mei 2016
POLA PIKIR POLITIK YANG KELIRU DIKALANGAN REMAJA
Politik dianggap sesuatu yang rumit dan membosankan oleh sebagian
besar remaja. Hal itu sangat terlihat dari sikap murid-murid saat mengikuti
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). "Ah.. Mikir negara
meneh,"komentar salah satu siswa saat pembelajaran PKn dimulai.
Kurangnya minat remaja dalam mengikuti perkembangan politik di
Indonesia salah satu faktornya adalah banyaknya kecurangan-kecurangan politik
yang dilakukan petinggi negara. Kasus korupsi, dugaan suap, money laundry sepertinya tidak pernah
surut mewarnai media masa Indonesia. Ketidakpercayaan kepada pemerintah juga menambah
panas dunia politik di Indonesia.
Kondisi seperti itulah yang membuat remaja menjadi bosan mengikuti dunia
politik karena hampir selalu yang dibicarakan adalah “prestasi buruk” yang
membudaya
Namun disisi lain tak
sedikit remaja justru menjadikan politik yang kusut ini sebagai salah satu pembenar
tindakannya yang salah. Salah satu contohnya adalah tawuran dan perkelahian.
“aku kan nggak melanggar. Dia yang mukul aku dulu. Aku kan cuma
meladeni. Haha. Wi.. wi.. kan peraturannya jelas. Yang kena hukuman itu yang
mukul pertama. La aku cuma mancing dia buat mukul aku dulu. Habis dia mukul pertama, barulah aku
hajar dia semauku. Toh dia yang kena hukuman kan. Haha. Indonesia ki sithik-sithik politik. Sithik-sithik politik. Dadi nek
koe ra dong politik. Entek oe do
dapusi terus (Indonesia itu sedikit-sedikit politik. Sedikit-sedikit
politik. Jadi kalau kamu tidak faham tentang politik. Habis kamu dibohongin
terus),” cerita salah seorang siswa.
Contoh lain yang hampir serupa adalah perzinaan.
Pergaulan bebas atau free sex adalah permasalahan yang tengah menjadi sorotan
saat ini. Perbuatan yang merupakan salah satu bentuk perzinaan ini tengah
mewabah dikalangan remaja. Hal yang sangat disayangkan adalah mereka tidak
berfikir jangka panjang, dan malah menjadikan “celah hukum” yang ada sebagai
pembenar tindakan mereka. Perzinan yang dilakukan oleh dua orang yang salah
satu atau keduanya terikat perkawinan dan diadukan oleh istri atau suami pelaku
zina yang dilakukan atas dasar suka sama suka. Hukumannya adalah maksimum
sembilan bulan penjara (pasal 284 KUHP). Pasal ini ramai diperbincangan karena
dianggap kurang relevan untuk kondisi sekarang ini dan dapat membuka celah
hukum untuk remaja yang melakukan perzinaan. Mereka bisa berdalih status mereka
bwlum ada yang menikah, jadi tidak bisa dikategorikan melakukan perzinaan
menurut hukum itu dan tidak bisa pula dikenai hukuman maksimum sembilan bulan
penjara seperti pasal diatas
Pemahaman politik yang keliru seperti itu harusnya mendapat
perhatian khusus dari pemerintah. Sosialisasi-sosialisasi tentang politik
menurut pengamatan saya masih jarang sekali diadakan. Padahal sosialisasi
semacam itu sangat dibutuhkan, karena dapat dijadikan wadah untuk mengarahkan
pola pikir
remaja tentang politik.
Politik itu permasalahan yang sensitive. Oleh karena itu sosialisasi
politik juga
harus disampaikan oleh narasumber yang benar-benar sudah berpengalaman. Karena
tidak menutup kemungkinan apabila narasumber salah menekankan pemahaman.
Audience justru akan mengambil pemahaman yang keliuru dari suatu aturan.
Pesan saya untuk para petinggi negara, jangan
sampai kalian menyalahgunakan kekuasaan yang kalian punyai. Ingat! Setiap
pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan terakhir untuk generasi
penerus bangsa. Janganlah pengetahuan yang kalian punyai justru kalian jadikan
pembenar perbuatan yang nyata-nyata slah. Mari bersama kita mantapkan hati,
jadikan ilmu politik yang ada sebagai bekal kita menjadi pemimpin bersih dimasa
mendatang. Merdeka!
GEDUNG OLAH RAGA ITU..
Cuaca siang itu
cukup panas. Mentari sepertinya sedang bermurah hati menampakkan diri. Jilbab
biru laut yang kujelujur sama sekali tak bergerak. Karena memang sang bayu
kurang berminat menyaingi matahari yang sangat angkuh menjilat-jilatkan
panasnya.
“nyari minum yuk. haus aku. ada es buah nggak di daerah sini?”tanyaku
Gadis gendut berkulit langsat itu mengangguk semangat. Rambut ekor kudanya bergerak-gerak. Ditambah senyuman khasnya yang memamerkan deretan gigi kecil putih. Presty terlihat seperti gadis 10 tahun yang kegirangan karena mendapatkan permen.
Hanya perlu berjalan beberapa menit kami sudah menemukan penjual es buah. Jalan menuju alun-alun Kebumen memang terkenal terkenal dengan koleksi makanannya. Hampir seperti jalan Malioboro kalau di Jogja.
Belum genap satu menit kami duduk. Seorang lelaki dengan postur sedang mendekati mejaku. Jangan bayangkan dia sebagai laki-laki necis berkemeja putih bergaris lengkap dengan dasi dan jam tangan keluaran luar negri seperti di sinetron-sinetron.
Karena yang kutemukan justru lelaki seumuranku dengan kaos distro hitam dan celana jeans yang robek sana-sini. Dari dandanannya pria itu tak terlihat berbeda dengan preman yang biasa menarik pajak di stasiun. Aku tersenyum canggung kearahnya. Kami sudah beberapa hari ini namun aku sama sekali tak tahu siapa orang aneh didepanku itu.
Laki-laki itu berdiri lurus didepanku. Mata elangnya menatap tajam kearahku, seolah-olah menatap detail wajah bulatku.
“Eh jalangkung lagi. Kenapa sih dateng-dateng terus liatin siska kaya gitu. Ente naksir sama siska,” goda Presty.
Laki-laki itu menatap marah kearah Presty. Sejurus kemudian ia menatap lagi kearahku.
“siapa namamu?” Tanya laki-laki itu acuh tanpa menjulurkan tangan seperti umumnya seseorang yang mengajak kenalan.
“Siska Gusepta Prastiti. Kakak bisa manggil aku Siska, atau Septa,”jawabku dengan nada seramah mungkin.
Lelaki itu hanya diam. Mata elangnya lagi-lagi menatap penuh selidik kearahku. Sejurus kemudian dia pergi, meninggalkanku yang terbengong-bengong kebingungan.
“nyari minum yuk. haus aku. ada es buah nggak di daerah sini?”tanyaku
Gadis gendut berkulit langsat itu mengangguk semangat. Rambut ekor kudanya bergerak-gerak. Ditambah senyuman khasnya yang memamerkan deretan gigi kecil putih. Presty terlihat seperti gadis 10 tahun yang kegirangan karena mendapatkan permen.
Hanya perlu berjalan beberapa menit kami sudah menemukan penjual es buah. Jalan menuju alun-alun Kebumen memang terkenal terkenal dengan koleksi makanannya. Hampir seperti jalan Malioboro kalau di Jogja.
Belum genap satu menit kami duduk. Seorang lelaki dengan postur sedang mendekati mejaku. Jangan bayangkan dia sebagai laki-laki necis berkemeja putih bergaris lengkap dengan dasi dan jam tangan keluaran luar negri seperti di sinetron-sinetron.
Karena yang kutemukan justru lelaki seumuranku dengan kaos distro hitam dan celana jeans yang robek sana-sini. Dari dandanannya pria itu tak terlihat berbeda dengan preman yang biasa menarik pajak di stasiun. Aku tersenyum canggung kearahnya. Kami sudah beberapa hari ini namun aku sama sekali tak tahu siapa orang aneh didepanku itu.
Laki-laki itu berdiri lurus didepanku. Mata elangnya menatap tajam kearahku, seolah-olah menatap detail wajah bulatku.
“Eh jalangkung lagi. Kenapa sih dateng-dateng terus liatin siska kaya gitu. Ente naksir sama siska,” goda Presty.
Laki-laki itu menatap marah kearah Presty. Sejurus kemudian ia menatap lagi kearahku.
“siapa namamu?” Tanya laki-laki itu acuh tanpa menjulurkan tangan seperti umumnya seseorang yang mengajak kenalan.
“Siska Gusepta Prastiti. Kakak bisa manggil aku Siska, atau Septa,”jawabku dengan nada seramah mungkin.
Lelaki itu hanya diam. Mata elangnya lagi-lagi menatap penuh selidik kearahku. Sejurus kemudian dia pergi, meninggalkanku yang terbengong-bengong kebingungan.
∞∞∞∞∞
“Adry itu sebenernya lelaki
yang baik sis. Terlepas dari dandanannya yang kaya preman, dia arsitek muda
paling dipertimbangkan di Kebumen. Dia juga cakep. Cocoklah pokoknya sama kamu
yang cantik. Hehe. Kamu lihat gedung itu? Itu karyanya sis. Kerenkan?”
Aku mengamati gedung yang sedang dibangun diseberang jalan. Gedung itu sedikit berbeda dengan bangunan disekitarnya. Gedung megah bertingkat dengan tiga jendela kaca didasar gedung. 4 jendela dipertengahan, dan satu jendela lengkung dipaling atas. Mirip bangunan dikartun anak-anak yang pernah kutonton.
“desain yang unik,”gumamku
“Memang. Tapi satu yang mungkin nggak akan kamu kira dari pusat perbelanjaan. Ada taman di sentranya. Dia sepertinya tahu persis jika bumi sedang merana,” komentar Presty.
Aku mengerutkan kening. Tata taman di daerah perdagangan? Aku bahkan tak bisa membayangkan akan seperti apa jadinya. Tapi aku berani taruhan. Adry pasti sudah mempertimbangkan detail tempat itu. Apalagi gedung itu diisukan akan menjadi kawasan perdagangan paling megah di kota ini.
“dia mengagumkan,”batinku
Aku mengamati gedung yang sedang dibangun diseberang jalan. Gedung itu sedikit berbeda dengan bangunan disekitarnya. Gedung megah bertingkat dengan tiga jendela kaca didasar gedung. 4 jendela dipertengahan, dan satu jendela lengkung dipaling atas. Mirip bangunan dikartun anak-anak yang pernah kutonton.
“desain yang unik,”gumamku
“Memang. Tapi satu yang mungkin nggak akan kamu kira dari pusat perbelanjaan. Ada taman di sentranya. Dia sepertinya tahu persis jika bumi sedang merana,” komentar Presty.
Aku mengerutkan kening. Tata taman di daerah perdagangan? Aku bahkan tak bisa membayangkan akan seperti apa jadinya. Tapi aku berani taruhan. Adry pasti sudah mempertimbangkan detail tempat itu. Apalagi gedung itu diisukan akan menjadi kawasan perdagangan paling megah di kota ini.
“dia mengagumkan,”batinku
∞∞∞∞∞
Hari itu aku tak
pergi ke Panti Asuhan “Kasih Bunda” seperti biasa. Aku berencana mengunjungi
sebuah tempat di kota ini. Tempat yang membuatku ingin selalu ke Kebumen
sekaligus ingin selalu meninggalkannya. Gedung Olah Raga dengan aksen ungu itu
tak banyak berubah dari pertama kalinya aku menginjakkan kaki di kota ini. Aku
ingat dimana rombongan kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta memarkirkan bus.
Bahkan aku ingat saat aku menatap puluhan manusia didekat pintu masuk GOR
dibalik kaca bus. Aku yang saat itu masih duduk di kelas X Sekolah Menengah
Atas tak berhenti berdo’a agar bisa lolos ke POPNAS. Do’a yang terjawab
bencana.
Aku menghela nafas yang terasa berat. Jalan ini masih sama dengan jalan yang kulalui tiga tahun lalu, setengah tahun lalu, dan hari ini. Jalan yang mengingatnya hanya menggoreskan luka. Aku berjalan perlahan menikmati setiap detik di tempat bersejarah ini.
Aku kemudian duduk disalah satu bangku di halaman. Iseng mengamati petugas kebersihan menyapu lantai gedung.
Aku menghela nafas yang terasa berat. Jalan ini masih sama dengan jalan yang kulalui tiga tahun lalu, setengah tahun lalu, dan hari ini. Jalan yang mengingatnya hanya menggoreskan luka. Aku berjalan perlahan menikmati setiap detik di tempat bersejarah ini.
Aku kemudian duduk disalah satu bangku di halaman. Iseng mengamati petugas kebersihan menyapu lantai gedung.
“ehem..” suara
deheman itu mengagetkanku. Membuat jantungku berdebar kencang. Lelaki dengan kaos
putih, jaket putih, celana jeans krem, dan headset putih. Itu dandanan khas
seseorang. Seseorang yang kurindukan setengah tahun terakhir ini. Aku tak tahu
apa yang terjadi dalam lima menit itu. Entah itu mimpi atau halusinasi.
“dia sudah pergi,” ucap pria itu acuh. Ucapannya membuatku kembali kealam sadar. Aku menurunkan tanganku yang tanpa kusadari telah memeluk pria itu erat sekali.
“maaf. aku kira kamu,” kataku lirih
Suaraku menghilang diujung kalimat. Kugigit bibir bawahku untuk menahan air mataku agar tak tumpah.
“Bryan. Tak sedikit yang menyangka aku dan dia kembar. Bahkan gadis yang paling mencintainya dan dia cintai begitu pula,” ucap Adry sinis.
Aku hanya menunduk. Mengamati sepatu kets biru yang kupakai. “maaf. aku kira kamu kak Bryan. aku kangen kak bryan dry..” jawabku lirih.
Hening beberapa saat
“Kamu masih belum berubah sep. Masih seperrti gadis SMA yang kubopong 3 tahun lalu ke mobil cabang karena asmamu kumat,”
Aku hanya menunduk mengamati kerudung biru dokar yang kupakai. GOR itu tiba-tiba terasa sepi.
“Gadis ingusan paling merepotkan. Kenapa sih keadaanmu selalu menyedihkan tiap aku ada. Dan entah hal bodoh apa yang membuatku harus selalu rela menolongmu,”
Aku hanya menunduk. “maaf..” ucapku lirih.
Adry mendesah lirih
“Tapi gadis ingusan itu hebat. Terlalu hebat malah sampai bisa membuat laki-laki 3 tahun diatasnya mencintainya. Bahkan masih sempat memikirkan nasib gadis itu diakhir hidupnya”. Adry memandang wajahku lurus. Mata elangnya berkerjap-kerjap.
“baca ini!” seru Adry.
“Tolong jagain Septa ya bray. Jangan ampe ada hal-hal buruk yang menimpa dia. Ente tahu sendirikan gimana sayangnya gue ama “adik kecil” gue itu”
Mataku terasa panas melihat surat itu.
“Ini titipan dia buat lu. Gue belon pernah baca,”
Aku menerima amplop kedua itu dengan detak jantung tak teratur.
“dia sudah pergi,” ucap pria itu acuh. Ucapannya membuatku kembali kealam sadar. Aku menurunkan tanganku yang tanpa kusadari telah memeluk pria itu erat sekali.
“maaf. aku kira kamu,” kataku lirih
Suaraku menghilang diujung kalimat. Kugigit bibir bawahku untuk menahan air mataku agar tak tumpah.
“Bryan. Tak sedikit yang menyangka aku dan dia kembar. Bahkan gadis yang paling mencintainya dan dia cintai begitu pula,” ucap Adry sinis.
Aku hanya menunduk. Mengamati sepatu kets biru yang kupakai. “maaf. aku kira kamu kak Bryan. aku kangen kak bryan dry..” jawabku lirih.
Hening beberapa saat
“Kamu masih belum berubah sep. Masih seperrti gadis SMA yang kubopong 3 tahun lalu ke mobil cabang karena asmamu kumat,”
Aku hanya menunduk mengamati kerudung biru dokar yang kupakai. GOR itu tiba-tiba terasa sepi.
“Gadis ingusan paling merepotkan. Kenapa sih keadaanmu selalu menyedihkan tiap aku ada. Dan entah hal bodoh apa yang membuatku harus selalu rela menolongmu,”
Aku hanya menunduk. “maaf..” ucapku lirih.
Adry mendesah lirih
“Tapi gadis ingusan itu hebat. Terlalu hebat malah sampai bisa membuat laki-laki 3 tahun diatasnya mencintainya. Bahkan masih sempat memikirkan nasib gadis itu diakhir hidupnya”. Adry memandang wajahku lurus. Mata elangnya berkerjap-kerjap.
“baca ini!” seru Adry.
“Tolong jagain Septa ya bray. Jangan ampe ada hal-hal buruk yang menimpa dia. Ente tahu sendirikan gimana sayangnya gue ama “adik kecil” gue itu”
Mataku terasa panas melihat surat itu.
“Ini titipan dia buat lu. Gue belon pernah baca,”
Aku menerima amplop kedua itu dengan detak jantung tak teratur.
“Mungkin kamu baca surat
ini saat aku udah jauh dialam sana. Jadi kuharap nggak akan ada satu tetes air
matapun yang mengalir saat baca surat ini. Inget janji kita waktu aku ke Jogja?
Aku bakal ikut kejuaraan fight bareng sama kamu. Dan kita udah nunaiin janji
itu bareng-bareng.
Sekarang berjanjilah. Jangan jadi cewek cenggeng. Septa itu gadis kuat. Jaga dirimu baik-baik ya ta. Kamu punya kakak baru sekarang. Adry Ferdiano. Bantu dia ta. Kayak kamu selalu bantu aku ^_^. Aku menyayangimu,”
Tanganku bergetar memegang kertas putih itu, berusaha sekuat tenaga menyunggingkan senyumku tipis. Dan berjanji dalam hati “kak Bryan. Septa juga sayang kakak. Septa janji bakal bantu Kak Adry. Demi Kak Bryan”
Adry mengerutkan keningnya “apa isinya?” tanyanya.
“Ada deh. Aku punya kakak baru sekarang dry. Sekaligus bodyguard,” godaku kemudian tertawa.
Adry tertawa terbahak-bahak mendengar kalimatku barusan. Entah bahagia atau justru menertawaiku. Namun yang jelas itu sudah cukup untuk membuatnya nampak “tampan” dengan hiasan gingsul kanannya. Dan itu mungkin pertama kalinya dia tertawa renyah, bukan tersenyum sinis seperti baisanya. Tuhan semoga senyum itu akan terus kulihat untuk mengobati luka setelah kepergiannya.
Gedung Olah Raga beraksen ungu itu memang masih gedung yang sama. Gedung yang sama dengan yang kudatangi 3 tahun lalu saat aku terakhir kalinya bermain di matras sebelum cidera tangan dan asmaku memaksaku berhenti ikut fight. Gedung yang sama pula dengan yang kudatangi setengah tahun lalu, saat mobil hitam metallic itu dengan angkuhnya menghempaskan sosok laki-laki yang paling kucintai. Dan gedung ini masih gedung yang sama dengan yang kudatangi hari ini. Namun semua akan berubah mulai detik ini. Aku akan mulai lembar baru dengan kakak baru pengganti kak Bryan. Kak Adry.
Sekarang berjanjilah. Jangan jadi cewek cenggeng. Septa itu gadis kuat. Jaga dirimu baik-baik ya ta. Kamu punya kakak baru sekarang. Adry Ferdiano. Bantu dia ta. Kayak kamu selalu bantu aku ^_^. Aku menyayangimu,”
Tanganku bergetar memegang kertas putih itu, berusaha sekuat tenaga menyunggingkan senyumku tipis. Dan berjanji dalam hati “kak Bryan. Septa juga sayang kakak. Septa janji bakal bantu Kak Adry. Demi Kak Bryan”
Adry mengerutkan keningnya “apa isinya?” tanyanya.
“Ada deh. Aku punya kakak baru sekarang dry. Sekaligus bodyguard,” godaku kemudian tertawa.
Adry tertawa terbahak-bahak mendengar kalimatku barusan. Entah bahagia atau justru menertawaiku. Namun yang jelas itu sudah cukup untuk membuatnya nampak “tampan” dengan hiasan gingsul kanannya. Dan itu mungkin pertama kalinya dia tertawa renyah, bukan tersenyum sinis seperti baisanya. Tuhan semoga senyum itu akan terus kulihat untuk mengobati luka setelah kepergiannya.
Gedung Olah Raga beraksen ungu itu memang masih gedung yang sama. Gedung yang sama dengan yang kudatangi 3 tahun lalu saat aku terakhir kalinya bermain di matras sebelum cidera tangan dan asmaku memaksaku berhenti ikut fight. Gedung yang sama pula dengan yang kudatangi setengah tahun lalu, saat mobil hitam metallic itu dengan angkuhnya menghempaskan sosok laki-laki yang paling kucintai. Dan gedung ini masih gedung yang sama dengan yang kudatangi hari ini. Namun semua akan berubah mulai detik ini. Aku akan mulai lembar baru dengan kakak baru pengganti kak Bryan. Kak Adry.
∞∞∞∞∞
Melirik Obat Herbal guna Meredakan Migrain
Melirik Obat Herbal guna Meredakan
Migrain
Obat herbal akhir-akhir ini dilirik sebagai alat
alternatif pengobatan guna menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pasalnya, obat
herbal memang cenderung lebih mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
Hitung-hitung memanfaatkan keragaman alam yang tumbuh di bumi pertiwi tercinta.
Selain itu obat herbal memang mempunyai dampak yang lebih sedikit di banding obat-obatan
kimia jika dimanfaatkan dengan cara dan dosis yang benar.
Salah satu yang sedang dikembangkan yaitu cara mengobati migraine dengan
herbal. Pasalnya, migraine memang penyakit yang cukup mengganggu dan
banyak yang mengalaminya. Terutama perempuan, sebagai efek samping dari
menstruasi. Meski tidak menutup kemungkinan banyak juga laki-laki yang
terserang migraine karena banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein
dan juga melakukan pola hidup yang tidak sehat. Sebuah penelitian dari National
Institute of Health, A Medline Plus, memaparkan bahwasannya migraine dapat
terjadi karena makanan, stress, kurang tidur, kecemasan, bahkan fluktuasi
hormone.
Berdasarkan dua fakta-fakta tersebut mengetahui cara mengobati migraine dengan
herbal juga diperlukan agar bisa menjadi alternatif solusi saat migraine
menyerang dan mengganggu aktivitas. Apa sajakah obat herbal yang bisa
dimanfaatkan
1.
Jahe
Salah satu spesies dari Kingdom Plantae ini memang
sudah tersohor dengan kemampuannya mengobati migraine dengan herbal. Kandungan protease, lipid, dan
minyak atsiri yang terkandung di dalam jahe memang bermanfaat untuk meredakan
sakit kepala. Rimpang jahe juga memiliki property anti bakteri dan
anti-inflamasi juga mempunyai kemampuan menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Sebuah penelitian Institut Biologi di Odense
University Denmark menunjukkan bahwa jahe memiliki manfaat untuk mengobati
penyakit. Setelah dilakukan penelitian secara mendalam terhadap gangguan
neurologis migraine, studi tersebut mengusulkan bahwasannya meringankan gejala
migraine dengan menghambat prostaglandin bisa dilakukan dengan mengkonsumsi
jahe.
Mengkonsumsi jahe disini tentu saja tidak secara
sembarangan, namun mempunyai dosis tertentu. Di awal-awal serangan migraine,
menggunakan jahe segar yang dicuci bersih, dipotong-potong dan direbus bisa
menjadi solusi. Menghisap jahe ukuran kecil secara langsung juga bisa dicoba,
hanya saja cara ini memang khusus jika tahan dengan sensasi pedas pada jahe. Cara mengobati migraine dengan
herbal jahe lain yang bisa dicoba yakni menyeduh bubuk jahe. Cukup
menyeduh 1-2 sendok teh bubuk jahe yang sudah dicampur dengan gula atau 1/3
sendok teh untuk bubuk jahe murni.
Hanya saja perlu diingat konsumsi jahe harus
dilakukan dengan tepat. Agar tidak menimbulkan efek samping seperti keguguran,
mengganggu kerja obat pengencer darah dan obat lain, dan mual.
2.
Teh
Cara
mengobati migraine dengan herbal lain yakni teh. Ada
beberapa teh yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati migraine. Misalnya saja
secangkir teh hijau yang ditambahkan sedikit lemon memiliki zat yang dapat
membantu mengurangi sakit kepala, terutama migraine. Cinnamon Tea juga bisa
dijadikan alternatif lain untuk mengobati migraine. Caranya cukup sederhana
yakni mencampurkan secangkir teh hitam dengan setengah sendok makan bubuk kayu
manis atau memberikan sepotong kayu manis yang direndam dalam teh selama dua
menit.
Mint tea yang didapat dari secangkir teh yang
diberikan beberapa daun mint yang direndam selama lima sampai sepuluh menit
juga bisa dijadikan pilihan. Daun mint ini bisa didapatkan dengan mudah di
supermarket-supermarket terdekat. Teh lain yang bisa dijadikan alternatif cara mengobati migraine dengan
herbal yakni teh rosemary yang biasanya dijual di supermarket. Lemon tea
yang dibuat dari secangkir teh hitam tanpa gula ditambah dua hingga tiga tetes
lemon, dan chamomile teh dari teh herbal Chamomile juga bisa menjadi pilihan
yang tepat untuk meredakan migraine yang mengganggu kegiatan.
Hanya saja perlu diingat, mengkonsumsi teh tidak bisa
serta merta menyembuhkan migraine yang menyerang. Teh membutuhkan waktu yang
lebih lama dibanding mengkonsumsi obat pereda sakit kepala. Namun tentu saja,
teh punya kelebihan dibanding obat yakni tidak memiliki efek samping.
3.
Jus
Mengkonsumsi jus juga bisa menjadi alternatif cara mengobati migraine dengan
herbal. Jus yang digunakan bermacam-macam tergantung penyebab migraine
yang dialami. Disebabkan karena alergi, perubahan, hormonal atau emosi yang
tinggi.
Untuk migraine karena alergi bisa menggunakan 3
batang seledri, dan 2 buah apel yang dibersihkan dan di blender. Untuk migraine
karena emosi bisa menggunakan 1 buah apel, 1 tangkai dill, ½ mentimun, 1 buah
wortel, dan 1 batang seledri yang dibersihkan dan di blender. Sedangkan untuk
migraine karena perubahan hormonal bisa menggunakan 1 apel, 2 wortel, dan 1
batang brokoli yang dibersihkan dan di blender.
Mengkonsumsi campuran jus lemon dan satu gelas air
putih juga dipercaya mampu meredakan migraine. Selain mengkonsumsi jus lemon
tersebut, kulit jeruknya juga bisa dilumat dan ditempelkan di dahi.
4.
Air Putih
Air putih bisa menjadi alternatif lain untuk mencegah
agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, yang bisa berakibat pada migraine. Sebuah
studi di Universitas of Maastrict, Belanda menemukan fakta bahwa mengkonsumsi 7
gelas air putih dalam sehari mampu meningkatkan kualitas hidup pasien yang
sering mengalami sakit kepala atau migraine, dan meminum air putih juga dapat
mengurangi rasa nyeri.
Dr Mark Spigt dan timnya juga melakukan penelitian
kepada 100 pasien lebih yang mengalami migraine. Separuh diantaranya diminta
meminum 1,5 liter air putih sehari selama tiga bulan. Di akhir penelitiannya
pasien yang diminta meminum air putih tersebut mengisi kuesioner indeks
Migrain-Specific Quality of Life untuk menyatakan apa yang mereka rasakan.
Hasil penelitian ini telah di terbitkan di Jurnal Family Practice.
Kamis, 10 Maret 2016
MENGENAL GETHUK MAGELANG
Sumber : istimewa
Kota Gethuk. Itulah julukan yang melekat dengan Daerah
Magelang, Jawa Tengah. Tak salah memang, mengingat makanan khas Magelang memang Gethuk.
Seperti apa Gethuk itu?
Sumber : istimewa
Gethuk adalah makanan tradisional yang dibuat dari
Singkong atau bisa disebut Jendal. Cara memasaknya tergolong simpel.
Singkong direbus, tiriskan, tumbuk dalam alu, beri bumbu, bulatkan, balut
dengan tepung beras, goreng, tiriskan, dan gethuk siap di makan. Gethuk seperti
ini biasa disebut Gethuk Goreng. Bedanya Gethuk Goreng Magelang dengan kota
lain yakni teksturnya yang tetap basah, tidak seperti Gethuk Sokaraja yang sedikit
lebih kering.
Sumber : istimewa
Ada juga varian lain dari gethuk yang cukup mudah
dijumpai di pasaran yakni gethuk lidri. Bedanya gethuk lidri tidak perlu digoreng. Sehingga
prosesnya lebih ringkas lagi. Singkong direbus, tiriskan, tumbuk dalam alu,
beri bumbu, dan buat sesuai selera.
Adapula yang menambahkan proses pewarnaan sebelum
dicetak. Sehingga Gethuk tidak hanya terlihat tambah lezat melainkan tambah
cantik
Sumber : istimewa
Mayoritas Gethuk memiliki ciri khas rasa manis dengan sedikit
rasa gurih. Untuk harganya? Cukup aman di kantong. Karena rata-rata Gethuk
dibandrol dengan harga Rp 500,- hingga Rp 20.000,- saja. Tergantung jenis dan
ukurannya.
Bagaimana tertarik untuk mencoba?
Langganan:
Komentar (Atom)



